Ingin Menjadi Dosen? Kenali Passion Anda Terlebih Dahulu!

Sumber : https://www.lifehacker.com.au/2016/10/passion-vs-pay-how-to-pursue-a-career-you-love-without-going-broke/

Pada postingan sebelumnya sudah saya jelaskan mengenai salah satu alasan kenapa profesi dosen layak dijadikan pertimbangan bagi fresh graduate yaitu gaji. Pada postingan kedua ini saya ingin membahas alasan selanjutnya yang juga memiliki pengaruh yang cukup besar. Passion, ya istilah ini merupakan salah satu alasan terbesar ketika seseorang memilih sebuah karir yang cocok untuk dirinya. Mari kita kupas passion seperti apa yang biasanya mendorong fresh graduate untuk berkeinginan menjadi dosen.

Ingin selalu berbagi ilmu yang bermanfaat yang akan menjadi amal jariyah yang terus mengalir sampai mati kelak. Inilah alasan yang biasanya banyak dicibir oleh orang-orang karena terdengar sedikit retoris. Tapi sejujurnya, dari hati yang paling dalam, inilah alasan yang memang membuat seorang dosen bisa ikhlas bekerja meski gaji tak seberapa. Maka masih banyak sekali lulusan fresh graduate yang sebenarnya bisa memilih pekerjaan apapun dengan gaji selangit, tetap memilih profesi dosen yang gajinya hanya separuhnya gaji perusahaan multinasional. Karena mereka berpandangan bahwa bemanfaat bagi orang lain akan memberikan kepuasan batin yang luar biasa. Material bisa dicari, tetapi kepuasan batin dari hasil pekerjaan yang kita lakukan ini kadang susah digapai. Maka seringkali kita lihat banyak fresh graduate yang berpindah-pindah tempat kerja, tetapi dosen muda biasanya bisa settle lebih cepat.

Keinginan untuk terus belajar dan mendapatkan ilmu baru. Ini merupakan alasan yang tidak cukup umum tapi seringkali juga kita temukan. Beberapa dosen muda memilih profesi ini dikarenakan ingin mendapatkan pendidikan setinggi mungkin. Karena memang profesi dosenlah yang paling memungkinkan seseorang untuk mendapatkan fasilitas itu. Bisa kita lihat bahwa saat ini beberapa universitas yang sudah maju terus berusaha mendorong para dosennya untuk melanjutkan ke jenjang doktor. Berbeda dengan perusahaan BUMN atau swasta lainnya yang biasanya agak alot untuk memberikan ijin studi bagi pegawainya. Apalagi ditambah dengan semakin melimpahnya kesempatan beasiswa doktor khusus bagi dosen perguruan tinggi.

Keinginan untuk bekerja pada lingkungan yang low pressure. Dosen dianggap sebagai pekerjaan yang memiliki fleksibilitas tinggi. Anggapan ini bisa saja benar dan bisa juga menjadi kesalahpahaman. Benar, ketika dibandingkan dengan profesi lain di perusahaan-perusahaan yang biasanya dikejar target dan banyak deadline. Waktu yang dimiliki oleh seorang dosen sebenarnya akan lebih banyak tersita di mengajar dan menyiapkan materi ajar. Kemudian ditambah dengan kegiatan lain yang berhubungan dengan jabatan struktural (bagi yang menjabat). Sisanya anda dapat memanfaatkannya sesuai dengan minat masing-masing. Bagi dosen yang produktif, sisa waktu kerjanya yang melimpah ini akan menjadi berkah yang luar biasa untuk mengembangkan potensinya di bidang penelitian dan pengabdian. Namun beberapa orang mengartikan ke-fleksibelan profesi dosen ini sebagai sesuatu yang negatif. Mereka menganggap bahwa dosen itu tidak perlu masuk setiap hari ke kampus dan jam kerjanya bebas. Dan ketika anda masuk ke dunia perkampusan, anda akan paham bahwa anggapan itu adalah salah besar.

Nah beberapa uraian di atas merupakan pandangan saya pribadi mengenai beberapa alasan kuat seseorang untuk menjadi dosen dari segi passion. Dari sini bisa kita simpulkan bahwa kebanyakan orang memilih untuk menjadi dosen bukan hanya mengejar materi semata. Tetapi kebanyakan mereka memiliki passion yang memang sangat cocok dengan profesi ini. Bagi anda yang merasa memiliki salah satu passion di atas, silahkan dicoba untuk mempertimbangkan salah satu profesi yang cukup mulia ini.

Comments

Popular posts from this blog

Gaji Dosen Muda di Indonesia ternyata Setara Gaji Pegawai BUMN!!!

Ingin Menjadi Dosen? Mulailah dengan Beberapa Hal Berikut ini!